Penyakit kusta dikenal juga dengan nama lain lepra. Ini termasuk ke dalam kategori penyakit kulit yang cukup menakutkan bagi masyarakat di negara Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, jika terserang penyakit kusta, maka anggota tubuh dapat menjadi korbannya. Yang pertama-tama penting diketahui bahwa kusta bukanlah penyakit karena keturunan, seperti yang banyak didesas-desuskan oleh masyarakat. Hal ini perlu untuk diluruskan. Tentunya, akan lebih baik jika Anda menghindari faktor penyebab kusta, apalagi kusta ini juga termasuk ke dalam kategori penyakit menular. Mari baca selengkapnya.
Tentang kusta, lepra
Penyebab kusta adalah bakteri, bakteri akan menyerang syaraf tepi dan kulit penderitanya. Seseorang yang menderita kusta bertipe lepromatosa bisa menyerang pada saluran pernafasan seseorang bagian atas. Gejala dari seseorang yang terserang kusta awalnya yakni bintik putih yang muncul, pada pinggiran dari bintik putih tersebut ada batas hitam, batas hitam tersebut akan mengelilingi bintik putih di kulit penderitanya. Penyakit kusta tidak terbatas dalam menyerang, dengan kata lain siapapun beresiko terserang. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Jika seseorang terkena bakteri yang menjadi penyebab penyakit kusta, dan infeksi bakteri pada jumlah cukup banyak serta jangka waktu lama. Negara Asia tengah dan Afrika merupakan negara awal dari penyakit kusta, tetapi penyakit ini pun menyebar menuju seluruh dunia karena perang yang terjadi, perdagangan antar benua, dan penjajahan. Umumnya bakteri penyebab kusta banyak terdapat di negara yang beriklim subtropis dan tropis.
Bakteri Mycobacterium Leprae
Nama bakteri di atas merupakan bakteri yang bertanggung jawab terhadap serangan kusta atau lepra pada seseorang. Untuk bagaimana penularannya, hingga sekarang masih belum diketahui dengan pasti. Tetapi sejauh ini, diketahui jika seseorang berada atau hidup bersama dengan penderita kusta, maka resiko tertular pun akan semakin tinggi. Apalagi jika orang tersebut sering terkena kontak dengan kulit penderita kusta yang terluka, maka potensi bakteri menular pun akan semakin tinggi. Sementara bagi anak-anak dengan usia lebih kecil dari 1 tahun, plasenta merupakan salah satu sarana penularan kusta.
Alasan mengapa seseorang mudah tertular kusta
Berikut di bawah ini merupakan beberapa faktor penyebab mengapa seseorang dapat dengan mudah tertular penyakit lepra atau kusta:
Antibodi. Faktor imunitas yang rendah menyebabkan seseorang rentan dengan serangan kusta.
Bakteri kusta. Mycobacterium Leprae bisa hidup dalam suhu rendah. Di luar tubuh seseorang, bakteri ini bisa hidup hingga 9 hari lamanya. Memang bakteri tersebut asalnya dari sekret hidung, dan bisa mengering, tetapi bakteri tetap bertahan hidup, bahkan masih bisa menginfeksi dan menyebabkan seseorang terserang kusta.
Sumber penularan. Faktor ketiga adalah sumber penularan. Jika seorang pasien kusta tak memperoleh pengobatan yang seharusnya, atau tidak berobat secara teratur, maka penderita kusta tersebut berpotensi menularkan kusta pada orang lain yang daya tahan tubuhnya rendah.
Gejala umum
Jika seseorang terserang kusta, maka akan mengalami gejala-gejala umum seperti di bawah ini:
Memutuskan mata rantai dari faktor penularan kusta adalah yang harus dilakukan. Di negara Indonesia Puskesmas sudah menyediakan obat untuk menyembuhkan penderita penyakit kusta. Sehingga masyarakat pun akan lebih mudah dalam memperoleh pengobatan, khususnya yang jauh dari kota besar tempat tinggalnya.
Penyebab kusta adalah bakteri, bakteri akan menyerang syaraf tepi dan kulit penderitanya. Seseorang yang menderita kusta bertipe lepromatosa bisa menyerang pada saluran pernafasan seseorang bagian atas. Gejala dari seseorang yang terserang kusta awalnya yakni bintik putih yang muncul, pada pinggiran dari bintik putih tersebut ada batas hitam, batas hitam tersebut akan mengelilingi bintik putih di kulit penderitanya. Penyakit kusta tidak terbatas dalam menyerang, dengan kata lain siapapun beresiko terserang. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Jika seseorang terkena bakteri yang menjadi penyebab penyakit kusta, dan infeksi bakteri pada jumlah cukup banyak serta jangka waktu lama. Negara Asia tengah dan Afrika merupakan negara awal dari penyakit kusta, tetapi penyakit ini pun menyebar menuju seluruh dunia karena perang yang terjadi, perdagangan antar benua, dan penjajahan. Umumnya bakteri penyebab kusta banyak terdapat di negara yang beriklim subtropis dan tropis.
Bakteri Mycobacterium Leprae
Nama bakteri di atas merupakan bakteri yang bertanggung jawab terhadap serangan kusta atau lepra pada seseorang. Untuk bagaimana penularannya, hingga sekarang masih belum diketahui dengan pasti. Tetapi sejauh ini, diketahui jika seseorang berada atau hidup bersama dengan penderita kusta, maka resiko tertular pun akan semakin tinggi. Apalagi jika orang tersebut sering terkena kontak dengan kulit penderita kusta yang terluka, maka potensi bakteri menular pun akan semakin tinggi. Sementara bagi anak-anak dengan usia lebih kecil dari 1 tahun, plasenta merupakan salah satu sarana penularan kusta.
Alasan mengapa seseorang mudah tertular kusta
Berikut di bawah ini merupakan beberapa faktor penyebab mengapa seseorang dapat dengan mudah tertular penyakit lepra atau kusta:
Antibodi. Faktor imunitas yang rendah menyebabkan seseorang rentan dengan serangan kusta.
Bakteri kusta. Mycobacterium Leprae bisa hidup dalam suhu rendah. Di luar tubuh seseorang, bakteri ini bisa hidup hingga 9 hari lamanya. Memang bakteri tersebut asalnya dari sekret hidung, dan bisa mengering, tetapi bakteri tetap bertahan hidup, bahkan masih bisa menginfeksi dan menyebabkan seseorang terserang kusta.
Sumber penularan. Faktor ketiga adalah sumber penularan. Jika seorang pasien kusta tak memperoleh pengobatan yang seharusnya, atau tidak berobat secara teratur, maka penderita kusta tersebut berpotensi menularkan kusta pada orang lain yang daya tahan tubuhnya rendah.
Gejala umum
Jika seseorang terserang kusta, maka akan mengalami gejala-gejala umum seperti di bawah ini:
- Chepalgia
- Nausea. Hidung disertai vomitus dan berlendir.
- Anoreksia. Penderita jadi malas makan dan mual.
- Tubuh terasa panas, dari derajat rendah sampai kondisi menggigil.
- Nephrosia. Juga hepatospleenomegali, dan nepritis.
- Penderita mengalami neuritis, pleuritis, orichitis, dan iritasi.
- Pengobatan penderita penyakit kusta
Memutuskan mata rantai dari faktor penularan kusta adalah yang harus dilakukan. Di negara Indonesia Puskesmas sudah menyediakan obat untuk menyembuhkan penderita penyakit kusta. Sehingga masyarakat pun akan lebih mudah dalam memperoleh pengobatan, khususnya yang jauh dari kota besar tempat tinggalnya.